Gini Rasio RI Anjlok ke 0,375 per Maret 2025: Ketimpangan Terendah Sejak 2019!

Ringkasan

• Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat ketimpangan ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan signifikan, dengan Gini Rasio nasional pada Maret 2025 turun menjadi 0,375.
• Angka ini menandai penurunan 0,006 poin dibandingkan dengan September 2024 (0,381) dan merupakan yang terendah dalam enam tahun terakhir sejak Maret 2019.
• Perbaikan ketimpangan terjadi baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Gini Rasio di perkotaan turun dari 0,402 menjadi 0,395, sedangkan di pedesaan turun dari 0,308 menjadi 0,299.
• Meskipun menunjukkan tren positif, ketimpangan di perkotaan masih tetap lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan, menurut Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono.
• Gini Rasio adalah ukuran ketimpangan distribusi pendapatan atau pengeluaran, dengan nilai mendekati 0 menunjukkan distribusi yang lebih merata.
• Selain Gini Rasio, BPS juga menggunakan metode Bank Dunia, yaitu persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah. Pada Maret 2025, kelompok ini menyumbang 18,65 persen dari total pengeluaran nasional, meningkat dari 18,41 persen pada September 2024.
• Peningkatan porsi pengeluaran kelompok 40 persen terbawah juga terlihat di perkotaan (dari 17,44% menjadi 17,64%) dan pedesaan (dari 21,39% menjadi 21,75%), menunjukkan perbaikan daya beli di lapisan masyarakat bawah.
• Secara regional, beberapa provinsi masih memiliki Gini Rasio di atas rata-rata nasional (0,375), seperti DKI Jakarta (0,441), DI Yogyakarta (0,426), dan Jawa Barat (0,416).
• Provinsi Papua Barat juga mencatat perbaikan ketimpangan, dengan Gini Rasio turun menjadi 0,374 pada Maret 2025 dari 0,385 pada September 2024.
• Sementara itu, Sumatera Utara menunjukkan tingkat ketimpangan yang relatif rendah dengan Gini Rasio 0,295 pada Maret 2025.
• Meskipun sempat mengalami lonjakan pada awal pandemi COVID-19 (Maret 2020 dan September 2020), tren Gini Rasio secara umum menunjukkan penurunan sejak Maret 2019, dengan angka Maret 2025 menjadi pencapaian yang signifikan.