Harga Pangan Nasional Berfluktuasi: Cabai dan Bawang Merah Turun, Daging Sapi dan Ayam Ras Naik! Apa Kabar Ekonomi Indonesia?

Ringkasan

• Kondisi ekonomi Indonesia terkini menunjukkan dinamika harga pangan yang berfluktuasi, dengan beberapa komoditas utama mengalami penurunan signifikan sementara yang lain merangkak naik, memicu kewaspadaan di tengah masyarakat.
• Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga pada sejumlah komoditas pokok. Per 21 Juli 2025, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp60.673 per kg dari sebelumnya Rp65.058 per kg, dan bawang merah turun menjadi Rp44.071 per kg dari Rp46.099 per kg. Penurunan ini juga terlihat pada cabai merah keriting dan cabai merah besar. Penurunan harga cabai dan bawang merah disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari sentra produksi dan membaiknya distribusi logistik di beberapa daerah.
• Meskipun demikian, tidak semua komoditas menunjukkan tren positif bagi konsumen. Harga daging ayam ras justru naik menjadi Rp35.897 per kg dari Rp35.719 per kg, dan telur ayam ras yang sempat turun, dilaporkan naik tipis dari data 18 Juli 2025.
• Harga daging sapi menunjukkan pola yang bervariasi; Bapanas mencatat penurunan harga daging sapi murni secara nasional menjadi Rp134.869 per kg pada 21 Juli, namun di Kota Tangerang, harga daging sapi segar justru naik dari Rp130.000/kg menjadi Rp140.000/kg pada pekan ketiga Juli.
• Komoditas lain seperti beras menunjukkan pergerakan harga yang beragam, dengan beras premium sedikit naik menjadi Rp16.121 per kg, sementara beras medium juga naik tipis menjadi Rp14.352 per kg. Beras SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan) mengalami penurunan tipis.
• Di Kabupaten Mojokerto, harga cabai rawit anjlok tajam hampir 3% dalam sehari dan 9,89% secara mingguan menjadi Rp51.425/kg, sementara tomat turun drastis hingga 8,25%. Namun, beras di wilayah ini mengalami kenaikan tipis. Di Bandar Lampung, cabai merah juga turun, tetapi daging sapi tetap tinggi.
• Faktor utama penurunan harga cabai dan bawang adalah meningkatnya pasokan dari sentra produksi dan membaiknya distribusi logistik, seperti yang diungkapkan oleh pejabat Bapanas.
• Selain fluktuasi harga pangan, isu ekonomi lain yang mencuat adalah desakan untuk pemerintah menerapkan bea masuk anti-dumping sementara (BMADS) terhadap produk impor tertentu, sebagai langkah perlindungan industri domestik.
• Kabar terbaru yang signifikan adalah kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang menurunkan tarif impor produk Indonesia ke AS menjadi 19% dari sebelumnya 32%. Kesepakatan ini dicapai melalui komunikasi langsung antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump, dan dianggap sebagai 'Huge Wins' bagi industri padat karya di Indonesia.
• Dewan Ekonomi Nasional (DEN) melalui simulasinya memprediksi bahwa penurunan tarif ini dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,5%, penyerapan tenaga kerja sebesar 1,3%, dan investasi hingga 1,6%. Sektor-sektor yang diuntungkan termasuk tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, dan perikanan.
• Meskipun demikian, beberapa pihak, seperti peneliti dari Indef, memperingatkan bahwa penurunan tarif ini berpotensi membuat penyerapan tenaga kerja di industri tekstil dan alas kaki turun hingga 2%, terutama karena daya saing yang masih rendah dibandingkan negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh. Indef juga menyoroti ancaman transhipment dan dumping dari produk Tiongkok jika tarif yang dikenakan AS terhadap Tiongkok lebih rendah.
• Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyambut baik kesepakatan ini, melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang sebelumnya diproyeksikan akan berdampak pada 1,2 juta pekerja.
• Di tengah dinamika ini, Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti isu "Indonesia Gelap" yang sempat viral, menuding bahwa narasi tersebut adalah rekayasa dan propaganda koruptor yang ingin menciptakan instabilitas. Beliau juga menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia beras yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
• Sebagai bagian dari upaya perlindungan industri domestik, PT Patra Drilling Contractor (PDC) meluncurkan dapur portabel canggih yang ramah lingkungan di Rig Majalengka, menandai langkah baru dalam efisiensi dan kualitas layanan.
• Selain itu, Telin meresmikan integrasi Cable Landing Station Minahasa, yang akan memperkuat konektivitas digital Indonesia ke Asia Pasifik.
• Dalam konteks lain, Direktur Mie Gacoan Bali ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran hak cipta karena memutar lagu tanpa izin Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi hak cipta.
• Di sektor teknologi, Colorful meluncurkan seri memori iGame Shadow II DDR5 yang kompatibel dengan prosesor AMD Ryzen 9000 Series, menawarkan performa tinggi dan desain artistik.
• Tesla juga resmi memasuki pasar India dengan peluncuran Model Y, yang dibanderol dengan harga lebih tinggi dibandingkan pasar global lainnya, memicu pertanyaan tentang transparansi dan urgensi investasi besar di tengah dinamika ekonomi domestik, termasuk kewajiban Indonesia untuk membeli 50 unit pesawat Boeing 777 sebagai bagian dari syarat relaksasi tarif oleh Amerika Serikat.