Investasi Jatim Merosot Tajam, Pameran Manufaktur Surabaya 2025 Jadi Harapan di Tengah Ancaman Tarif Trump!

Ringkasan

• Pameran Manufacturing Surabaya 2025 secara resmi dibuka pada Rabu, 16 Juli 2025, di Grand City Convention & Exhibition Center, Surabaya. Acara ini merupakan edisi ke-19 dari pameran internasional sektor manufaktur, yang akan berlangsung selama empat hari hingga 19 Juli 2025. Pameran ini mengusung tema "Building Stronger Manufacturing in Eastern Indonesia" dan bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri manufaktur di kawasan timur Indonesia.
• Pameran ini melibatkan 167 peserta dari 15 negara dan menampilkan lebih dari 300 showcase peralatan industri, mulai dari mesin mekanik, mesin elektrik, komponen penunjang proyek, logistik, hingga teknologi produksi terkini. Beberapa peserta utama yang hadir antara lain Sun Energy, Mitsubishi Electric, dan Rukun Sejahtera Teknik. Acara ini juga diselenggarakan bersamaan dengan Machine Tool Surabaya, Tools & Hardware Surabaya, serta Industrial Automation & Logistics Surabaya, menjadikannya platform terintegrasi untuk kebutuhan industri manufaktur secara menyeluruh.
• Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Timur, Ir. Joko Irianto, mengapresiasi pelaksanaan pameran ini. Ia memaparkan bahwa perekonomian dan pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 5% pada triwulan I tahun 2025, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) senilai Rp819,3 triliun. Sektor industri pengolahan menyumbang 31,42% terhadap PDRB, menegaskan posisi Jawa Timur sebagai jantung manufaktur Indonesia bagian timur.
• Meskipun demikian, sektor manufaktur Jawa Timur menghadapi tantangan signifikan. Realisasi investasi pada triwulan IV-2024 mengalami kontraksi sebesar 20,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan kebutuhan akan ekosistem industri yang lebih kondusif. Selain itu, Purchasing Manufacturing Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga menunjukkan dinamika, dengan penurunan ke angka 46,9 pada Juni 2025, mencerminkan kontraksi pertama dalam enam bulan terakhir.
• Joko Irianto juga menyoroti bayang-bayang risiko global yang dapat memengaruhi sektor manufaktur, seperti ketegangan geopolitik yang belum mereda (perang Rusia-Ukraina, India-Pakistan, Iran-Israel) dan penetapan tarif impor oleh Donald Trump sebesar 32% yang berlaku 1 Agustus 2025, ditambah 10% karena Indonesia masuk dalam BRICS.
• Sebagai respons terhadap tantangan ini, pameran ini juga menjadi platform untuk mendorong transformasi industri melalui pengembangan industri hijau dan peningkatan kapasitas UMKM. PT Pamerindo Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, mengadakan Forum Industri Hijau, termasuk seminar tentang peta jalan industri hijau dan layanan konsultasi sertifikasi hijau.
• Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri juga menjadi fokus utama. Pameran ini menyelenggarakan berbagai program edukatif seperti Kaizen Clinic (konsultasi teknis di bidang supply chain, green industry, operation excellence, dan K3), SHE Mastery Session (integrasi manajemen risiko K3 dalam perencanaan produksi), dan Forklit Hero Competition (kompetisi operator forklift untuk keselamatan kerja dan efisiensi operasional) bekerja sama dengan PT Traktor Nusantara.
• Neraca perdagangan komoditas mesin mekanik dan elektrik Jawa Timur menunjukkan defisit sebesar USD 2,3 miliar hingga April 2025, dengan ekspor mencapai USD 259,4 juta dan impor USD 1 miliar. Kondisi ini mencerminkan tingginya ketergantungan pada produk impor, yang menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat industri nasional melalui implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), standarisasi pemanfaatan teknologi digital, peningkatan produksi, dan perluasan pasar ekspor.
• Jumlah industri mesin untuk keperluan khusus di Jawa Timur mencapai 476 unit usaha, dengan konsentrasi terbanyak di Kabupaten Gresik (27 unit), Malang (26 unit), dan Kabupaten Mojokerto (24 unit). Tren ekspor mesin mekanik dan elektrik Jatim pada 2024 mencapai USD 850,6 juta dengan tujuan utama Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan China, sementara impor mencapai USD 3,04 miliar dari China, Jerman, Amerika, dan Jepang.
• Meysia Stephanie, Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia, berharap pameran ini mampu memperkuat sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan akademisi dalam mempercepat transformasi industri yang berkelanjutan, serta memposisikan Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara. Target pengunjung pameran tahun ini meningkat menjadi 8.000 orang, naik 12% dari target tahun sebelumnya (7.000 orang).